Selasa, 25 Juni 2013

Profesi Keperawatan


Description: logo stikes telogorejo





PROFESI KEPERAWATAN






 Dwi Aryanti Puspitasari (1.12.033)






Kelas A
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN TELOGOREJO SEMARANG
2013





BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Keperawatan merupakan profesi yang membantu dan memberikan pelayanan yang berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan individu. Keperawatan juga diartikan sebagai konsekuensi penting bagi individu yang menerima pelayanan, profesi ini memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh seseorang, keluarga atau kelompok di komunitas. (Committee on Education American Nurses Association (ANA), 1965).
WHO Expert Committee on Nursing dalam Aditama (2000) mengatakan bahwa, pelayanan keperawatan adalah gabungan dari ilmu kesehatan dan seni melayani/memberi asuhan (care), suatu gabungan humanistik dari ilmu pengetahuan, filosofi keperawatan, kegiatan klinik, komunikasi dan ilmu sosial.
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian terpenting dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan biopsikososial dan spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia.
Profesi berasal dari kata profession yang berarti suatu pekerjaan yang membutuhkan dukungan body of knowledge sebagai dasar bagi perkembangan teori yang sistematis meghadapi banyak tantangan baru, dan karena itu membutuhkan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, memiliki kode etik orientasi utamanya adalah melayani.
Profesi adalah suatu pekerjaan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat dan bukan untuk kepentingan golongan atau kelompok tertentu. Profesi sangat mementingkan kesejahteraan orang lain, dalam konteks bahasan ini konsumen sebagai penerima jasa pelayanan keperawatan profesional.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Seperti apa profesi keperawatan yang kita inginkan?
2.      Selft marketing atau nursepreneur apa yang akan dilakukan untuk bisa menjadi perawat yang diinginkan?
3.      Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan agar profesi keperawatan yang kita inginkan bisa tercapai?

1.3  Tujuan Penulisan
1.      Menjelaskan tentang profesi perawat yang kita inginkan.
2.      Menjelaskan tentang self marketing yang harus dilakukan untuk menjadi seorang perawat yang diinginkan.
3.      Menjelaskan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan agar profesi perawat yang kita inginkan bisa tercapai.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profesi Keperawatan yang Kita inginkan
     Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang bermakna Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen. Profesi sendiri memiliki arti sebuah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan dan keahlian khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses setrifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
Melihat pengertian tersebut, maka terdapat para tokoh yang memandang bahwa profesi mempunyai beberapa kriteria.
Menurut Abraham Flexner (1915), Menyatakan bahwa suatu pekerjaan dapat dikatakan suatu profesi apabila memenuhi syarat :
1.      Aktivitas intelektual
2.       Berdasarkan ilmu dan belajar
3.      Untuk tujuan Praktek dan Pelayanan
4.      Dapat diajarkan
5.      Terorganisir secara internal
6.      Altruistik (untuk kepentingan masyarakat)
Dari tokoh diatas profesi keperawatan adalah profesi yang intelektual, keahlian yang mereka dapatkan berdasar dari proses belajar secara bertahap sehingga ada ilmu yang diserap, yang saya inginkan bukanlah perawat yang dipandang sebagai pembantu dokter, melainkan profesi peawat saat ini bisa dipandang sebagai partner dokter yang bekerja bukan hannya karena “tuntutan suruhan atau bekerja sebagai robot” tetapi bekerja dengan hati. Melayani dan merawat bukan hanya melihat pasien hanya dari apa yang dia pakai tetapi melayani, dan merawat pasien berdasarkan dengan biopsikososial dan spiritual yang mereka punyai.
Sebagai calon perawat saya menginginkan bahwa ilmu yang saya dapatkan, dapat saya apresiasikan untuk orang lain, sehingga orang lain dapat belajar dari ilmu yang saya miliki. Profesi perawat juga bukan profesi yang digunakan untuk kepentingan pribadi melainkan untuk kepentingan masyarakat, mengabdi kepada masyarakat.
Sebagai seorang perawat kita juga harus bertindak sebagai Advocat yaitu Peran ini dilakukan oleh perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.
Konselor Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehinggaterjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
Educator untuk kliennya Sebagai pendidik, perawat berperan dalam mendidik individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat serta tenaga kesehatan yang berada di bawah tanggung jawabnya. Peran ini berupa penyuluhan kepada klien, maupun bentuk desiminasi ilmu kepada peserta didik keperawatan.

2.2  Self Marketing yang Dilakukan
      Self marketing seorang perawat harus bekerja keras, bekerja cerdik, dan bekerja ikhlas dalam setiap tugas yang dia lakukan. Bekerja keras degan menggunakan fisiknya, bekerja cerdik dengan menggunakan otak dan menerapkan ilmu yang dia miliki, dan bekerja ikhlas dengan menggunakan hati dan perasaan. Tiga aspek ini tidak bisa dipisahkan dan harus selalu berkesinambungan antara satu dengan yang lainnya.
      Agar klien percaya dengan kita, dapat memberikan kepercayaan kepeda kita, maka kita harus menunjukan diri, kita harus pintar dan cerdik untuk “memasarkan diri kita”, karena pemasaran diri itu bertujuan untuk memberitahukan nilai tambah yang bisa kita berikan kepada klien, mengeluarkan ide-ide kreatif yang kita miliki, dapat menunjukan talenta yang kita bisa kepada orang lain, dan dapat menunjukan kemampuan yang kita miliki.
      Maka dari itu dalam self marketing yang akan saya lakukan adalah:
1.      Melakukan yang terbaik
Dalam melakukan yang terbaik harus ada sesuatu yang dikorbankan, kita harus memberi lebih kepada orang lain. Dari hasil kerja yang kita berikan kita dapat memngukur kemampuan kita dari hasil kerja tersebut. Jika kita ingin orang lain mengakui bahwa kita adalah yang terbaik maka kita bisa mempertaruhkan nama baik, dalam arti jika orang lain berfikir kita baik maka nama kita akan baik, tetapi jika kita mengaku yang terbaik tetapi hasil kerja kita tidak menunjukan yang terbaik nama baik kita yang akan tercoreng.
2.      Bersikap positif
Berfikir positif harus se;lalu dilakukan karena pikiran seorang perawat itu selalu benar, seperti yang telah dikatakan oleh Ibu Ns. Anjas Setyaningrum, M.Kep, Sp.Kep. J. maka dari itu kita harus berfikir positif agar yang kita kerjakan juga akan positif.
Murah senyum, Ringan tangan dalam membantu orang lain, Siap membantu tanpa memandang status orang lain, dan selalu mementingkan kepentingan klien selalu haruis diutamanakan oleh seorang perawat.
3.      Memberi
Sebagai seorang perawat kita harus selalu memberi kepada orang lain, klien, keluarga klien, dan mayarakat. Kita bisa melakukan membagikan pengetahuan kita seperti teori yang telah dicetuskan oleh Abraham Flexner (1915),  bahwa ilmu yang dimiliki dapat diajarkan. Kita bisa memberikan tips kepada orang lain, serta memperlihatkan kualitas keterampilan yang kita miliki kepada masyarakat, klien atau pengguna jasa kita, dari situ kita dapat memperkenalkan kualitas yang kita miliki kepada mereka.
4.      Bersosialisasi
Dengan bersosialisasi kita adapat memparluas dan menetapkan diri pada jaringan pertemanan yang akhirnya dapat membuka kesempatan yang lebih luas untuk mempromosikan kualitas yang kita miliki, dan dapat menumbuhkan kepercayaan kepada orang lain.
Cara yang biasa dilakukan adalah dengan mengikuti seminar-seminar, dan menjadi anggota organisasi atau kepanitiaan.

2.3 Langkah-langkah yang harus dilakukan
               1. Pengetahuan (Knowledge) yang digunakan untuk menuntun praktik keperawatan adalah berasal berasal dari penelitian kualitatif dan kuantitatif dan pengalaman dari perawat.
         2. Atitude (Perilaku) perawat yang dicari oleh pasar adalah perawat yang mempunyai atituede atau perilaku yang baik, dalah hal sikap didepan klien ataupun saat berada dilingkingan masyarakat. Karena dewasa ini masyarakat sudah banyak yang menilai bahwa perilaku seorang perawat tidak mencerminkan pekerjaannya sebagai seorang perawat karena perilaku mereka.
          3. Skill (Kemampuan) Perawat yang mempunyai kemempuan yang leboih dibandingkan rekan-rekan sejawatnya adalah perawat yang akan lebih dipilih oleh klien mereka, banyak klien yang akan lebih mempercayai perawat yang seperti itu karena mereka percaya kepada kemampuan yang telah dimiliki oleh perawat tersebut.
           4. Pray (Doa) semua usaha yang dialkukan harus disertai dengan doa agar usaha yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar. Karna usaha tanpa adanya doa tidak aka nada gunanya.
                5. Action (Lakukan), semua usaha dan doa tanpa adanya action  tidak aka nada gunanya karena semua usaha dan doa yang kita sudah lakukan tidak bisa kita terapkan dalam kehidupannya. Karena Kebiasaan akan membentuk sebuah kharakter bagi masing-masing individu.
     



DAFTAR PUSTAKA

Ibu Hamil

IBU HAMIL

Selama masa kehamilam banyak sekali yang harus diperhatikan atau diperlukan untuk ibu dan juga janinnya. terutama tentang nutrisi, karena nutrisi sangat penting untuk tumbuh kembang janin yang dikandung oleh ibu. Nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil diantaranya adalah Kalori, Protein, Asam folat, Zat besi, Zat Zeng, Kalsium, Vitamin C, Vitanin A, Vitamin D, Vitamin B kompleks, Vitamin E.
Karena hal tersebut maka, saya akan sedikit memberi penjelasan tentang manfaat dari setiap nutrisi tersebut dan pertolongan pertama yang seperti apa yang bisa dilakukan jika ibu-ibu hamil mengalami masalah ringan selama masa kehamilan.

NUTRISI
  1. Kalori atau energi. Kebutuhan energi seorang ibu hamil meningkat. Energi dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah dan jaringan yang baru. Setiap harinya, ibu hamil memerlukan tambahan 300 kalori selama kehamilan. Akan tetapi, penambahan kebutuhan kalori ini hendaknya tidak membuat ibu hamil terlalu banyak makan.
  2. Protein. Ibu hamil membutuhkan 75 gr protein setiap hari, atau 25 gr lebih banyak dari yang lain. Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan pada janin. Menambahkan protein ke dalam makanan merupakan cara yang efektif untuk menambah kalori sekaligus memenuhi kebutuhan protein. Protein bisa didapat dari produk hewani (daging, ikan, telur, susu dll) dan produk tumbuhan (tahu, tempe, kacang-kacangan, dll).
  3. Asam Folat. Asam Folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam perkembangan embrio, juga membantu mencegah cacat pada otak dan tulang belakang. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan kelahiran prematur, bayi dengan berat badan lahir rendah dan pertumbuhan janin kurang. Ibu hamil membutuhkan 600 mg asam folat. Selain dari suplemen, asam folat dapat diperoleh dari sayuran berwarna hijau, jus jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti gandum.
  4. Zat Besi. Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin yaitu protein di sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan, volume darah bertambah untuk menampung perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini menyebabkan kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi tidak tercukupi, ibu hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi, juga berresiko melahirkan bayi prematur dan berat badan lahir rendah. Kebutuhan zat besi selama kehamilan adalah 27 mg sehari. Secara alami, zat besi dapat diperoleh dari daging merah, ikan, unggas, kacang-kacangan.
  5. Zat Zeng. Dibutuhkan untuk menghindari resiko lahir prematur dan berat badan lahir rendah. Zat ini dapat ditemukan secara alami pada daging merah, gandum utuh, kacang-kacangan dan beberapa sereal sarapan yang telah difortifikasi zat seng. Kebutuhan zat seng adalah 25 mg sehari.
  6. Kalsium. Janin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 25 sampai 30 mg sehari. Terlebih pada trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium dibutuhkan untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi, juga untuk mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot dan sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak terpenuhi dari makanan, maka kalsium yang dibutuhkan bayi aka diambil dari tulang ibu. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar 1000 mg per hari. Sumber kalsium di antaranya berasal dari produk susu dan ikan teri.
  7. Vitamin C. Setiap hari, ibu hamil disarankan mengonsumsi 85 mg vitamin C. Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantar sinyal kimia di otak. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh. Ibu dapat dengan mudah memperoleh vitamin C dari buah-buahan, seperti jeruk, tomat, jambu biji, dan lain-lain.
  8. Vitamin A. Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi penglihatan, imunitas, pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan bayi lahir prematur dan berat badan lahir rendah. Vitamin A dapat ditemukan pada buah-buahan dan sayur-sayuran berwarna merah, hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur dan lain-lain.
  9. Vitamin D. Dapat meneyerap kalsium sehingga sangat bermanfaat dalam pembentukan dan pertumbuhan tulang bayi. Vitamin D dapat di dapat dari sumber makanan, susu, kuning telur atau hati ikan.
  10. Vitamin B Kompleks. berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung agar berfungsi secara normal. Dapat dijumpai pada serealia, biji - bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi, telur dan produk susu.
  11. Vitamin E. berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Makanlah lembaga biji-bijian terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran hijau.

Senin, 24 Juni 2013

Keterampilan Menjahit Luka

TUJUAN
Penjahitan luka bertujuan untuk menyatukan jaringan yang terputus dan meningkatkan proses penyembuhan dan penyambungan jaringan dan juga mencegah luka terbuka yang akan mengakibatkan masuknya mikroorganisme atau bakteri.

ALAT DAN BAHAN
1. Spuit 5cc
2. Kapas Alkohol 70%
3. Lidokain 1%
4. Perlak pengalas
5. Kasa Steril
6. Gunting benang
7. Nalpoeder
8. Pinset anatomis
9. Korentang
10. Jarum Kulit
11. Benang Kulit
12. bengkok / piala ginjal
13. kom
14. Sarung tangan steril
15. Larutan Antiseptik
16. Duk Lubang
17. Plester
18. Lrutan hibiscrub

PERSIAPAN PASIEN DAN PERAWAT

  1. Memberitahu klien tindakan yang akan dilakukan
  2. Menutup sampiran / tirai
  3. Mengatur posisi klien senyaman mungkin
  4. Mencuci tangan dengan sabun dan dengan air mengalir dengan prinsip cuci tangan 7 langkah
  5. Memasang perlak pengalas dibawah luka yang akan dijahit


PROSEDUR MENJAHIT LUKA
  1. Memakai sarung tangan
  2. Mengkaji kondisi luka, kedalaman, keadaan, dan luas luka
  3. Membersihkan luka dengan larutan antiseptik
  4. membersihkan luka dari area yang kurang terkontaminasi kearea yang lebih terkontaminasi dengan sekali usap
  5. Menyiapkan injeksi lidocain 1%
  6. lakukan desinfeksi pada ujung luka / daerah yang akan disuntik dengan menggunakan alkohol 70% secara memutar
  7. menyuntikan lidocain di sekitar tepi luka secara sub cutan
  8. Lakukan aspirassi, apabila tidak ada darah maka suntikan lidocain secara perlahan sambil menarik jarum dan masukan obat disepanjang tepi luka. lakukan pada tepi luka lainnya. 
  9. Tunggu kurang lebih 2 menit sampai lidocain bereaksi
  10. Sambil menunggu lidocain bereaksi sipakan jarum dan benang.
  11. Uji reksi obat dengan menggunakan pinset dengan cara mencubit dengan pinset pada kulit yang ada disekitar luka.
  12. Jahit luka kuranga lebih 1cm diatas ujung luka dan ikat, gunting benakan sisakan kira-kira 1cm. jahit satu persatu luka dengan jarak antar jahitan kurang lebih 1cm, dan lakukan sampai semua luka terjahit dan tertutup.
  13. Berikan antiseptik pada luka.
  14. Tutup luka dengan menggunakan kassa steril dan rekatkan dengan plester.
  15. Rapikan pasien
  16. Bereskan alat.
  17. Tuangkan larutan hibiscrub pada bengkok dan rendam alat-alat yang telah digunakan
  18. Lepas sarung tangan dan masukan dalam bengkok berisi larutan hibiscrub
  19. Cuci tangan
  20. Dokumentasi

Format Asuhan Keperawatan Pola Gordon

FORM PENGKAJIAN DEWASA 

Unit                 :                                               Tanggal Pengkajian     :
Ruang/Kamar :                                             Waktu Pengkajian       :


Tgl. Masuk     :                    Jam:                  Auto Anamnese            :
                                                                       


                                                                        Allo Anamnese             :                

I.       IDENTIFIKASI
A.    PASIEN
Nama                                       :……………………………………………………
Umur                                       :……………………………………………………
Jenis Kelamin                          :……………………………………………….(L/P)
Status Perkawinan                  :……………………………………………………..
Agama/Suku                           :……………………………………………………
Warga Negara                         :……………………………………………………..
Bahasa yang digunakan          :……………………………………………………..
Pendidikan                              :……………………………………………………..
Pekerjaan                                 :……………………………………………………..
Alamat Rumah                        :……………………………………………………..
Dx. Medik                               : …………………………………………………….

B.     PENANGGUNG JAWAB
Nama                                       :……………………………………………………..
Alamat                                                :……………………………………………………..
Hubungan dgn pasien             :……………………………………………………..

C.    RIWAYAT KESEHATAN
1.      Keluhan Utama     :…………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2.      Riwayat Kesehatan Sekarang : …………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3.      Riwayat Kesehatan Lalu : ……………………………………………………...........
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
4.      Riwayat Kesehatan Keluarga :……………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

GENOGRAM (Tiga generasi)
II.    PEMERIKSAAN FISIK
A.    TANDA-TANDA VITAL
1.      Kesadaran
Kualitatif   :              Compos Mentis                   Somnolen    Soporocomatous                  Koma
Kuantitatif :
       Skala Coma Glasgow : -     Respon Motorik                   :                        
-          Respon Bicara                      :
-          Respon Membuka Mata       :
Kesimpulan :………………………………………….
2.      Tekanan Darah                  : …………………………………mmHg
MAP                                 :………………………………….mmHg
3.      Suhu                      :………..˚C             Oral              Axillar            Rectal
4.      Pernapasan            : Frekuensi…………….x/menit
Irama :              Reguler              Irreguler
 Jenis   :              Dada                  Perut
5.      Nadi                      : …… kali per menit

B.     ANTROPOMETRI
1.      Lingkar Lengan Atas :………….cm
2.      Tinggi Badan             :…………..cm       Berat Badan :……………………kg
3.      I.M.T (Indeks Massa Tubuh) :                  kg/m2
Kesimpulan     :……………………………………………………………………..

C.    PEMERIKSAAN FISIK (head to toe)
III. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
A.    POLA PERSEPSI KESEHATAN-PEMELIHARAAN KESEHATAN
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………   
B.     POLA NUTRISI METABOLIK
Di rumah  ……………………………………………………………………………….. 
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Di Rumah Sakit  …………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

C.    POLA ELIMINASI
Di rumah  ………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Di Rumah Sakit  …………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

D.    POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN
Di rumah ………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Di Rumah Sakit ………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

E.     POLA ISTIRAHAT TIDUR
Di rumah  ………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Di Rumah Sakit  …………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
F.     POLA PERSEPSI KOGNITIF
Di rumah  ………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Di Rumah Sakit  …………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

G.    POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI
Di rumah  ………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Di Rumah Sakit  …………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

H.    POLA PERAN DAN HUBUNGAN
Di rumah  ………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Di Rumah Sakit  …………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

I.       POLA REPRODUKSI-SEKSUAL
Di rumah  ………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Di Rumah Sakit  …………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

I.  POLA MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES
Di rumah  ………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Di Rumah Sakit  …………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

J.   POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN
Di rumah  …………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Di Rumah Sakit  ………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
IV. DATA PENUNJANG
A.    PEMERIKSAAN LABORATORIUM
B.     PEMERIKSAAN FOTO RONTGEN
C.    PEMERIKSAAN EKG
D.    TERAPI
E.     DLL

V.    ANALISA DATA
NO
HARI, TGL
DATA
ETIOLOGI
MASALAH










VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DK
DIAGNOSA KEPERAWATAN








VII. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan ( SMART ) :

Kriteria Hasil :
Intervensi dan rasional tindakan yang sangat berhubungan dengan masalah  :
a.       


b.       


c.        


d.       
VIII.       IMPLEMENTASI
Nama/Umur         :
Ruang/Unit          :

TGL
DK
JAM
IMPLEMENTASI
RESPON PASIEN
TTD, NAMA
6-1-2012
1








1,3





1


2
07.30








08.00





08.30


10.00
Mengukur vital sign








Memberikan obat po 1 tablet paracetamol




…………………………………


…………………………………
DO:  TD 130/80 mmHg, S.388ºC, N.88 x/menit, P.20 x/menit

DS:  Pasien mengeluh pusing


DO:  obat diminum, tidak dimuntahkan

DS:Pasien masih mengeluh pusing 

DO:  ………
DS:  ………

DO:  ………
DS:  ………
Dewi








Joko





Budi


Dewi


IX. EVALUASI KEPERAWATAN

Nama/Umur         :
Ruang/Unit          :

TANGGAL
DK
CATATAN PERKEMBANGAN
(EVALUASI)
TTD, NAMA


6-1-2012
Jam 14.00



1






dst
















  1. Sesuai dengan jumlah diagnosa keperawatan yang muncul
S: Pasien mengeluh pusing
O: TD 130/80 mmHg, S.388ºC, N.88 x/menit, P.20 x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi:
     - ……….
     - ………..
Dst

  1. Pada hari ke 2 dst:
a.      Data focus : DS dan DO untuk semua DP atau mungkin ada data baru
b.      SOAP datang
c.       SOAP pulang