
PROFESI KEPERAWATAN
Dwi Aryanti Puspitasari (1.12.033)
Kelas A
PROGRAM STUDI S1 ILMU
KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU
KEPERAWATAN TELOGOREJO SEMARANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan
merupakan profesi yang membantu dan memberikan pelayanan yang berkontribusi
pada kesehatan dan kesejahteraan individu. Keperawatan juga diartikan sebagai
konsekuensi penting bagi individu yang menerima pelayanan, profesi ini memenuhi
kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh seseorang, keluarga atau kelompok di
komunitas. (Committee on Education
American Nurses Association (ANA), 1965).
WHO Expert Committee on Nursing dalam
Aditama (2000) mengatakan bahwa, pelayanan keperawatan adalah gabungan dari
ilmu kesehatan dan seni melayani/memberi asuhan (care), suatu gabungan humanistik dari ilmu pengetahuan, filosofi
keperawatan, kegiatan klinik, komunikasi dan ilmu sosial.
Keperawatan
merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian terpenting
dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk
pelayanan biopsikososial dan spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga
dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh aspek kehidupan
manusia.
Profesi berasal dari kata profession
yang berarti suatu pekerjaan yang membutuhkan dukungan body of knowledge sebagai dasar bagi perkembangan teori yang
sistematis meghadapi banyak tantangan baru, dan karena itu membutuhkan
pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, memiliki kode etik orientasi utamanya
adalah melayani.
Profesi adalah suatu pekerjaan yang ditujukan untuk kepentingan
masyarakat dan bukan untuk kepentingan golongan atau kelompok tertentu. Profesi
sangat mementingkan kesejahteraan orang lain, dalam konteks bahasan ini
konsumen sebagai penerima jasa pelayanan keperawatan profesional.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Seperti apa profesi keperawatan yang kita inginkan?
2.
Selft marketing
atau nursepreneur apa yang akan
dilakukan untuk bisa menjadi perawat yang diinginkan?
3.
Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan agar
profesi keperawatan yang kita inginkan bisa tercapai?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Menjelaskan tentang profesi perawat yang kita inginkan.
2.
Menjelaskan tentang self
marketing yang harus dilakukan untuk menjadi seorang perawat yang
diinginkan.
3.
Menjelaskan tentang langkah-langkah yang harus
dilakukan agar profesi perawat yang kita inginkan bisa tercapai.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profesi Keperawatan yang Kita
inginkan
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris “Profess”,
yang bermakna Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus
secara tetap/permanen. Profesi sendiri memiliki arti sebuah pekerjaan yang
membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan dan keahlian
khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta
proses setrifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
Melihat
pengertian tersebut, maka terdapat para tokoh yang memandang bahwa profesi
mempunyai beberapa kriteria.
Menurut
Abraham Flexner (1915), Menyatakan bahwa suatu pekerjaan dapat dikatakan suatu
profesi apabila memenuhi syarat :
1.
Aktivitas
intelektual
2.
Berdasarkan ilmu dan belajar
3.
Untuk tujuan
Praktek dan Pelayanan
4.
Dapat
diajarkan
5.
Terorganisir
secara internal
6.
Altruistik
(untuk kepentingan masyarakat)
Dari
tokoh diatas profesi keperawatan adalah profesi yang intelektual, keahlian yang
mereka dapatkan berdasar dari proses belajar secara bertahap sehingga ada ilmu
yang diserap, yang saya inginkan bukanlah perawat yang dipandang sebagai
pembantu dokter, melainkan profesi peawat saat ini bisa dipandang sebagai partner dokter yang bekerja bukan hannya
karena “tuntutan suruhan atau bekerja sebagai robot” tetapi bekerja dengan
hati. Melayani dan merawat bukan hanya melihat pasien hanya dari apa yang dia
pakai tetapi melayani, dan merawat pasien berdasarkan dengan biopsikososial
dan spiritual yang mereka punyai.
Sebagai calon perawat saya menginginkan
bahwa ilmu yang saya dapatkan, dapat saya apresiasikan untuk orang lain, sehingga
orang lain dapat belajar dari ilmu yang saya miliki. Profesi perawat juga bukan
profesi yang digunakan untuk kepentingan pribadi melainkan untuk kepentingan
masyarakat, mengabdi kepada masyarakat.
Sebagai seorang perawat kita juga harus
bertindak sebagai Advocat yaitu Peran ini dilakukan oleh perawat dalam membantu klien dan keluarga
dalam menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau
informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan
keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan
dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya,
hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan
nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.
Konselor Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam
meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan
yang diberikan, sehinggaterjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan
pendidikan kesehatan.
Educator untuk kliennya Sebagai
pendidik, perawat berperan dalam mendidik individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat serta tenaga kesehatan yang berada di bawah tanggung jawabnya. Peran
ini berupa penyuluhan kepada klien, maupun bentuk desiminasi ilmu kepada
peserta didik keperawatan.
2.2 Self Marketing yang Dilakukan
Self marketing seorang perawat harus
bekerja keras, bekerja cerdik, dan bekerja ikhlas dalam setiap tugas yang dia
lakukan. Bekerja keras degan menggunakan fisiknya, bekerja cerdik dengan
menggunakan otak dan menerapkan ilmu yang dia miliki, dan bekerja ikhlas dengan
menggunakan hati dan perasaan. Tiga aspek ini tidak bisa dipisahkan dan harus
selalu berkesinambungan antara satu dengan yang lainnya.
Agar
klien percaya dengan kita, dapat memberikan kepercayaan kepeda kita, maka kita
harus menunjukan diri, kita harus pintar dan cerdik untuk “memasarkan diri
kita”, karena pemasaran diri itu bertujuan untuk memberitahukan nilai tambah
yang bisa kita berikan kepada klien, mengeluarkan ide-ide kreatif yang kita
miliki, dapat menunjukan talenta yang kita bisa kepada orang lain, dan dapat
menunjukan kemampuan yang kita miliki.
Maka dari itu dalam self marketing yang akan saya lakukan adalah:
1.
Melakukan yang terbaik
Dalam melakukan yang terbaik harus
ada sesuatu yang dikorbankan, kita harus memberi lebih kepada orang lain. Dari
hasil kerja yang kita berikan kita dapat memngukur kemampuan kita dari hasil
kerja tersebut. Jika kita ingin orang lain mengakui bahwa kita adalah yang
terbaik maka kita bisa mempertaruhkan nama baik, dalam arti jika orang lain
berfikir kita baik maka nama kita akan baik, tetapi jika kita mengaku yang
terbaik tetapi hasil kerja kita tidak menunjukan yang terbaik nama baik kita
yang akan tercoreng.
2.
Bersikap positif
Berfikir positif harus se;lalu
dilakukan karena pikiran seorang perawat itu selalu benar, seperti yang telah
dikatakan oleh Ibu Ns. Anjas Setyaningrum, M.Kep, Sp.Kep. J. maka dari itu kita
harus berfikir positif agar yang kita kerjakan juga akan positif.
Murah senyum, Ringan tangan dalam
membantu orang lain, Siap membantu tanpa memandang status orang lain, dan
selalu mementingkan kepentingan klien selalu haruis diutamanakan oleh seorang
perawat.
3.
Memberi
Sebagai seorang perawat kita harus
selalu memberi kepada orang lain, klien, keluarga klien, dan mayarakat. Kita
bisa melakukan membagikan pengetahuan kita seperti teori yang telah dicetuskan
oleh Abraham Flexner (1915), bahwa ilmu yang dimiliki dapat diajarkan.
Kita bisa memberikan tips kepada orang lain, serta memperlihatkan kualitas keterampilan
yang kita miliki kepada masyarakat, klien atau pengguna jasa kita, dari situ
kita dapat memperkenalkan kualitas yang kita miliki kepada mereka.
4.
Bersosialisasi
Dengan bersosialisasi kita adapat
memparluas dan menetapkan diri pada jaringan pertemanan yang akhirnya dapat
membuka kesempatan yang lebih luas untuk mempromosikan kualitas yang kita
miliki, dan dapat menumbuhkan kepercayaan kepada orang lain.
Cara yang biasa dilakukan adalah
dengan mengikuti seminar-seminar, dan menjadi anggota organisasi atau
kepanitiaan.
2.3 Langkah-langkah yang harus
dilakukan
1. Pengetahuan (Knowledge) yang digunakan untuk menuntun
praktik keperawatan adalah berasal berasal dari penelitian kualitatif dan
kuantitatif dan pengalaman dari perawat.
2. Atitude (Perilaku) perawat yang dicari
oleh pasar adalah perawat yang mempunyai atituede
atau perilaku yang baik, dalah hal sikap didepan klien ataupun saat berada
dilingkingan masyarakat. Karena dewasa ini masyarakat sudah banyak yang menilai
bahwa perilaku seorang perawat tidak mencerminkan pekerjaannya sebagai seorang
perawat karena perilaku mereka.
3. Skill (Kemampuan) Perawat yang mempunyai
kemempuan yang leboih dibandingkan rekan-rekan sejawatnya adalah perawat yang
akan lebih dipilih oleh klien mereka, banyak klien yang akan lebih mempercayai
perawat yang seperti itu karena mereka percaya kepada kemampuan yang telah
dimiliki oleh perawat tersebut.
4. Pray (Doa) semua usaha yang dialkukan
harus disertai dengan doa agar usaha yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar.
Karna usaha tanpa adanya doa tidak aka nada gunanya.
5. Action (Lakukan), semua usaha dan doa
tanpa adanya action tidak aka nada gunanya karena semua usaha dan
doa yang kita sudah lakukan tidak bisa kita terapkan dalam kehidupannya. Karena Kebiasaan akan
membentuk sebuah kharakter bagi masing-masing individu.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31490/4/Chapter%20II.pdf,diakses
pada tanggal 17 Juni 2013.
http://www.jaringankomputer.org/standar-praktek-keperawatan-asuhankeperawatan/,
diakses pada tanggal 17 Juni 2013.
http://bem.psik.unsri.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=139:amrina-rasyada&catid=1:latest-news&Itemid=79,
diakses pada tanggal 18 Juni 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar